Tuesday, 24 April 2012

Sejarah Gitar

gitar




Kita pasti tidak asing lagi dengan alat musik yang bernama "Gitar". Ya, gitar merupakan alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara memetik dawainya. Pada umumnya gitar memiliki 6 dawai, namun pada perkembangannya para guitarist (istilah untuk pemain gitar) memodifikasi jumlah dawai gitarnya menjadi 7, 8, 12, dsb untuk mendukung gaya permainannya.
Kata ‘gitar’ atau guitar dalam bahasa Inggris, pada mulanya diambil dari nama alat musik petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Alat musik ini kemudian berkembang menjadi berbagai macam model gitar kuno yang dikenal dengan istilah umum tanbur. Pada tahun 300 SM Tanbur Persia dikembangkan oleh bangsa Yunani dan enam abad kemudian oleh bangsa Romawi (Bellow, 1970:54-55). Pada tahun 476M alat musik ini dibawa oleh bangsa Romawi ke Spanyol dan bertransformasi menjadi: 
(1) guitarra Morisca yang berfungsi sebagai pembawa melodi, dan 
(2) Guitarra Latina untuk memainkan akor. 
Tiga abad kemudian bangsa Arab membawa semacam gitar gambus dengan sebutan al ud ke Spanyol (Summerfield, 1982:12). Berdasarkan konstruksi al ud Arab dan kedua model gitar dari Romawi tersebut, bangsa Spanyol kemudian membuat alat musiknya sendiri yang disebut vihuela. Sebagai hasilnya, vihuela menjadi populer di Spanyol sementara alat-alat musik pendahulunya sedikit demi sedikit ditinggalkan. Walaupun demikian al ud dibawa orang ke negara-negara Eropa Barat dan menyaingi popularitas vihuela di Spanyol. Di Eropa al ud disambut dengan baik dan berkembang menjadi berbagai model lute Eropa hingga kira-kira akhir abad ke-17. Sementara itu vihuela berkembang terus menjadi berbagai macam gitar selama berabad-abad hingga akhirnya menjadi gitar klasik yang digunakan pada saat ini. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar)
Instrumen gitar dibedakan menjadi beberapa varian.
1. Berdasarkan reproduksi bunyi
    Berdasarkan reproduksi/cara keluarnya bunyi, gitar dibagi menjadi :
a.    Gitar Akustik, yaitu gitar yang reproduksi bunyinya berasal dari getaran dawai yang diperkuat dengan resonansi pada body gitar (banyak yang menyebut tabung gitar). Gitar jenis ini mempunyai body yang berongga (Hollow Body).
gitar akustik
b.    Gitar Elektrik, atau sering disebut “Gitar Listrik”, yaitu gitar yang reproduksi bunyinya berasal dari getaran dawai yang ditangkap oleh perangkat yang disebut pick-up, untuk kemudian dikuatkan secara elektronik oleh amplifier. Tanpa proses ini suara yang dihasilkan oleh gitar elektrik relatif lemah (kecuali untuk gitar elektrik dengan body semi berongga/semi-hollow body walaupun tidak dapat menghasilkan bunyi senyaring gitar akustik).
gitar elektrik

2..Berdasarkan bahan pembuat dawai
a.   Gitar String, merupakan gitar dengan dawai yang terbuat dari kawat. Gitar dengan dawai kawat biasanya menghasilkan bunyi yang nyaring dan menghasilkan rentang nada yang lebih treble (frekuensi suaranya lebih tinggi) dibandingkan dawai nilon.  
gitar elektrik semi hollow
b.    Gitar Nylon, yaitu gitar yang dawainya dibuat dengan bahan nylon (nilon). Dawai jenis ini lazimnya dipakai pada gitar akustik, terutama untuk jenis klasik (Classical guitar). Walaupun bunyi yang dihasilkan dawai ini umumnya lebih lemah daripada dawai kawat/string,namun jika dikombinasikan dengan body yang tepat dapat menghasilkan suara yang setara atau bahkan lebih keras daripada dawai kawat.

Gitar klasik (Classical Guitar)


Sejarah Gitar Rating: 4.5 Diposkan Oleh: masbei

0 comments:

Post a Comment